Senin, 22 Februari 2016

Mengapa Setiap Individu Berbeda???


Manusia diciptakan Allah berbeda satu sama lain, bersuku-suku, berbangsa-bangsa untuk saling kenal mengenal dan menjalankan tugas kekhalifahan diatas bumi. Bayangkan betapa sepi dan tidak menyenangkan dunia bilamana setiap individu sama. Perbedaan membuat hidup dan kehidupan menjadi berwarna dan dinamis.
Perbedaan individual berkaitan dengan “psikologi pribadi”, yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Psikologi perbedaan individual menguji dan menjelaskan bagaimana orang-orang berbeda dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak. Apa yang membuat kita menjadi individu yang unik? Apa yang membuat kita berbeda dengan orang lain? Itulah pertanyaan yng muncul ketika kita merasa berbeda dengan orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman individual pada dasarnya sama dengan  faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu. Faktor yang mempengaruhi meliputi faktor bawaan, lingkungan, waktu (kematangan) dan interaksi bawaan, lingkungan dan kematangan sebagai suatu keutuhan. Faktor-faktor tersebut memberi pengaruh secara
intraindividual maupun interindividual.
Faktor bawaan adalah segala sesuatu yang dibawa oleh individu pada  saat dilahirkan. Meliputi dimensi keturunan dan segala sesuatu yang terjadi pada individu selama dalam kandungan. Keturunan adalah segala sesuatu yang diturunkan oleh kedua orang tua. Keturunan meliputi komposisi DNA, ciri-ciri fisik, intelegensi, bakat, ciri dan faktor kepribadian karena genetikamdengan mengikuti prinsip-prinsip genetika. Segala sesuatu yang terjadi selama individu berada dalam kandungan meliputi kondisi fisik dan kecacatan serta ciri dan faktor kepribadian.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar individu dan mempengaruhi individu, meliputi dimensi personal atau orang, kondisi, peristiwa, situasi, sarana fisik material, suasana maupun tatanan. Lingkungan terdiri lingkungan alam, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan dunia. Pada setiap lingkungan semua dimensi berelasi, berkoneksi dan mempengaruhi individu. Potensi-potensi yang secara herediter dibawa oleh individu berkembang dan teraktualisasi dalam interaksi dengan lingkungan. Orang tua merupakan lingkungan yang paling penting bagi individu. Jaminan kasih sayang dan situasi yang kokoh dari keluarga merupakan fondasi yang penting bagi perkembangan psikologis individu dalam kehidupan. Banyak penelitian menunjukkan pengaruh pola asuh dan perlakuan orang tua terhadap pengembangan kemampuan, dimensi-dimensi kepribadian hingga pencapaian prestasi prestasi akademik maupun non akademik..
Faktor waktu (kematangan) adalah kesiapan fisik dan psikologis untuk melakukan fungsi. Individu harus hidup dan mengisi kehidupan secara bermakna bukan hanya hidup sebagai sekedar hidup atau hanya menjadi zombie berjalan atau robot yang tidak menikmati kehidupan. Proses belajar dan perolehan pengalaman dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan memerlukan kesiapan secara fisik maupun psikologis.
Interaksi bawaan, lingkungan dan waktu sebagai keutuhan membuat individu mengalami perubahan dalam dimensi perkembangan. Perubahan secara fisik, mencapai kematangan, menetap dan disadari karena melalui kehidupan sehingga membuat hidup lebih bermakna dan bahagia. Keberagaman kualitas perilaku sebagai prestasi merupakan aktualisasi potensi dalam penyesuaikan diri dengan tantangan lingkungan.
            Berikut ini beberapa perbedaan yang terjadi pada setiap inividu:
1.        Kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang, pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasilbelajar dan hasil belajar merupakan perpaduan antara faktor pembawa danpengaruh lingkungan (faktor dasar dan ajar).
2.        Kemampuan afektif dan
Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda, kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah fikiranya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dansistematis. Kemampuan berbahasa tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan selain faktor lainya seperti faktor fisik terutama organ berbicara.
3.         Kemampuan psikomotorik.
Kecakapan motorik atau kemampuan Psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang sistematis. Alat indera menerima rangsangan tersebut diteruskan melaluisaraf sensoris ke saraf pusat (otak) untuk diolah dan hasilnya dibawa oleh sarafmotorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk geraka-gerakan atau kegiatan.Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dantingkat kemampuan berfikir. Karena tingkat pertumbuhan fisik dan tingkatkemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, maka hal ini membawa akibatterhadap kecakapan motorik setiap individu yang berbeda-beda pula.
4.        Perbedaan dalam latar belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman seseorang dapat mempelancar ataumenghambat prestasinya. Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki anakdirumah mempengaruhi kemauan untuk berprestasi dalam situasi belajar yangdisajikan. Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan kerjasama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan-bahan pelajaran semuanya merupakan faktor-faktor perbedaan diantara para siswa. Faktor-faktor tersebut kadang-kadang berkembang akibat sikap-sikap anggota keluarga dirumah dan lingkungan sekitar
5.        Perbedaan dalam bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuantersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapat rangsangan danpemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekalimanakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang.Perkembangan bakat dimiliki secara individual. Meskipun inteligensi umummerupakan faktor dari hampir semua atau bahkan semua bidang penampilan atau performansi namun hasil tes inteligensi yang selama ini dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan motorik, musik, seni dan olahraga. Hasil tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik.
6.        Perbedaan dalam kesiapan belajar
Kondisi fisik yang sehat dalam kaitanya dengan kesehatan dan penyesuaian diriyang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman disertai dengan rasa ingintahu yang amat besar terhadap orang-orang dan benda-benda membantuperkembangan berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu dan kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh dan latar belakang yang miskin pengalaman, mempengaruhi perkembanganpemahaman dan ekspresi diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar