Sabtu, 27 Februari 2016

Kebudayaan Mempengaruhi Pola Pikir Manusia

Pada zaman era globalisasi ini banyak sekali terjadinya perkembangan dalam suatu kehidupan manusia pada sehari-harinya, termasuk dalam hal kebudayaan manusia. Manusia tidak akan terlepas dari budaya pada setiap harinya yang mereka lakukan untuk menyempurnakan suatu kebutuhan hidupnya dengan berbagai cara yang berbeda-beda.
Dalam kurung waktu 1 tahun manusia akan menemukan sebuah kebudayaan yang baru entah itu dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri, dan dalam seketikapun kebudayaan itu akan berubah dan tersebar luaskan melalui media cetak maupun media elektronik.
Perlu kita ketahui bahwa budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan sosial. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideologi yang mereka anut.
Secara etimologi, kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal, dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Kebudayaan sangat mempengaruhi pola pikir dan kepriadian sseorang. Kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain.
Berbicara mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri seorang individu. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain sifat ynag khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sebenarnya merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi suatu individu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Setiap manusia memiliki cara pandang yang berbeda sesuai dengan apa yang mereka dapat dari kebudayaan masing-masing, yang dimaksud dengan kebudayaan masing-masing itu berdasarkan asal tempat tinggal mereka, kepercayaan mereka, pandangan politik yang mereka pelajari. Sehingga tidak semua manusia itu sama dari cara berfikir mereka, maka dari itu manusia memiliki tingkah laku yang berbeda dan gaya hidup yang berbeda pula, karena manusia terbagi atas berbagai suku yang tersebar di berbagai belahan dunia dan khususnya di Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak kebudayaan.
Saat ini banyak berbagai peran manusia yang digunakan untuk mencerminkan kepribadian masing-masing, ada yang positif ada pula yang negatif, hal itu dapat di peroleh manusia dengan cara bagaimana mereka dapat menilai suatu yang baik dan buruk dan menganbil suatu keputusan yang tepat dalam memilih suatu tindakan yang akan di kerjakan nantinya. Seperti sekarang banyak kasus yang terjadi akibat ulah manusia itu sendiri, ada yang bernilai positif dan negatif itu tergantung bagaimana cara masyarakat membentuk suatu kebudayaan masing-masing.
Dapat disimpulkan bahwa manusia memang tidak akan terlepas dari suatu kebudayaan. Dan kebudayaanlah yang membentuk suatu pola pikir manusia, dan suatu kebudayaan itu tidak hanya di dapatkan hanya dari daerah asal manusia itu lahir, dan tinggal untuk hidup di sana. Akan tetapi sebuah kebudayaan itu juga bisa di dapatkan melalui pergaulan dan lingkungan yang di singgahi, dari situlah manusia dapat menilai suatu keputusan yang tanggapi untuk menjadi suatu patokan hidup.


Jumat, 26 Februari 2016

Lingkungan dapat Mempengaruhi Perkembangan Anak

Anak dan generasi muda merupakan tumpuan harapan pembangunan. Setiap insan orang tua dan keluarga dalam sebuah tatanan masyarakat pasti menginginkan hal yang terbaik agar kelak anak-anak dan generasi penerus mereka dapat menjadi anak yang saleh, sukses meraih apa yang diimpikan, serta menjadi insan yang memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Namun demikian, untuk menuju hal tersebut, tentu banyak hal yang berpengaruh dalam mewujudkan impian yang mulia tersebut, diantaranya faktor lingkungan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Lingkungan merupakan hal-hal diluar diri seseorang yang dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan orang tersebut, baik berupa benda, orang lain, keadaan dan peristiwa di sekitar yang langsung maupun tidak langsung dan secara sengaja maupun tidak sengaja.
Dalam hal ini, lingkungan yang pengaruhnya paling besar yaitu lingkungan keluarga, lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling kompleks dalam kehidupan anak. Yang kemudian disusul dengan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Di dalam lingkungan keluarga orang tua dan keluarga di sekitarnya harus mampu memberikan contoh perilaku yang baik yang dapat dijadikan panutan bagi anak tersebut.
Bila anak berada pada lingkungan yang baik maka akan dapat memberikan pengaruh yang baik pula bagi perkembangan karakter anak, dan begitu juga sebaliknya lingkungan yang tidak baik juga dapat memberikan pengaruh yang tidak baik bagi perkembangan karakter anak.  Seperti yang kita lihat sekarang ini, mental dan perkembangan anak di dunia pendidikan mulai terancam dengan adanya suatu sistem lingkungan yang mulai tak beraturan, pengaruh budaya asing, kemajuan teknologi dan sosial yang kurang begitu dipahami banyak anak- anak dan kesadaran orang tua dijaman sekarang ini. Pengaruh budaya luar yang mengakibatkan pola perkembangan seorang anak menjadi keterlebihan, dari tata bahasa, tingkah laku, dan pola pikir yang melonjak drastis di bandingkan umur seorang anak yang normal. Seperti pelecehan seksual diusia dini, kekerasan, kejahatan ( mencuri, mengancam, hingga tak bisa dipungkiri pembunuhan pun ada yang melakukan ) pengaruh budaya bebas tak terbatas, dari berbagai media interaksi seperti acara televisi yang tak mendidik seperti film percintaan, kekerasan, telenovela, dan lain macamnya yang menjadikan seorang anak berimajinasi melebihi batas mental usia.
Anda sebagai orangtua harus jeli dan pintar-pintar memilihkan lingkungan yang baik bagi anak Anda, karena akan menentukan perkembangan karakter anak Anda. Memang tidak ada yang mampu menjamin keberhasilan pembentukkan karakter pada anak Anda nantinya. Namun demikian, tak ada salahnya Anda berusaha, bukan?

Semoga bermanfaat!!!

Senin, 22 Februari 2016

Mengapa Setiap Individu Berbeda???


Manusia diciptakan Allah berbeda satu sama lain, bersuku-suku, berbangsa-bangsa untuk saling kenal mengenal dan menjalankan tugas kekhalifahan diatas bumi. Bayangkan betapa sepi dan tidak menyenangkan dunia bilamana setiap individu sama. Perbedaan membuat hidup dan kehidupan menjadi berwarna dan dinamis.
Perbedaan individual berkaitan dengan “psikologi pribadi”, yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Psikologi perbedaan individual menguji dan menjelaskan bagaimana orang-orang berbeda dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak. Apa yang membuat kita menjadi individu yang unik? Apa yang membuat kita berbeda dengan orang lain? Itulah pertanyaan yng muncul ketika kita merasa berbeda dengan orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman individual pada dasarnya sama dengan  faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu. Faktor yang mempengaruhi meliputi faktor bawaan, lingkungan, waktu (kematangan) dan interaksi bawaan, lingkungan dan kematangan sebagai suatu keutuhan. Faktor-faktor tersebut memberi pengaruh secara
intraindividual maupun interindividual.
Faktor bawaan adalah segala sesuatu yang dibawa oleh individu pada  saat dilahirkan. Meliputi dimensi keturunan dan segala sesuatu yang terjadi pada individu selama dalam kandungan. Keturunan adalah segala sesuatu yang diturunkan oleh kedua orang tua. Keturunan meliputi komposisi DNA, ciri-ciri fisik, intelegensi, bakat, ciri dan faktor kepribadian karena genetikamdengan mengikuti prinsip-prinsip genetika. Segala sesuatu yang terjadi selama individu berada dalam kandungan meliputi kondisi fisik dan kecacatan serta ciri dan faktor kepribadian.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar individu dan mempengaruhi individu, meliputi dimensi personal atau orang, kondisi, peristiwa, situasi, sarana fisik material, suasana maupun tatanan. Lingkungan terdiri lingkungan alam, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan dunia. Pada setiap lingkungan semua dimensi berelasi, berkoneksi dan mempengaruhi individu. Potensi-potensi yang secara herediter dibawa oleh individu berkembang dan teraktualisasi dalam interaksi dengan lingkungan. Orang tua merupakan lingkungan yang paling penting bagi individu. Jaminan kasih sayang dan situasi yang kokoh dari keluarga merupakan fondasi yang penting bagi perkembangan psikologis individu dalam kehidupan. Banyak penelitian menunjukkan pengaruh pola asuh dan perlakuan orang tua terhadap pengembangan kemampuan, dimensi-dimensi kepribadian hingga pencapaian prestasi prestasi akademik maupun non akademik..
Faktor waktu (kematangan) adalah kesiapan fisik dan psikologis untuk melakukan fungsi. Individu harus hidup dan mengisi kehidupan secara bermakna bukan hanya hidup sebagai sekedar hidup atau hanya menjadi zombie berjalan atau robot yang tidak menikmati kehidupan. Proses belajar dan perolehan pengalaman dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan memerlukan kesiapan secara fisik maupun psikologis.
Interaksi bawaan, lingkungan dan waktu sebagai keutuhan membuat individu mengalami perubahan dalam dimensi perkembangan. Perubahan secara fisik, mencapai kematangan, menetap dan disadari karena melalui kehidupan sehingga membuat hidup lebih bermakna dan bahagia. Keberagaman kualitas perilaku sebagai prestasi merupakan aktualisasi potensi dalam penyesuaikan diri dengan tantangan lingkungan.
            Berikut ini beberapa perbedaan yang terjadi pada setiap inividu:
1.        Kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang, pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasilbelajar dan hasil belajar merupakan perpaduan antara faktor pembawa danpengaruh lingkungan (faktor dasar dan ajar).
2.        Kemampuan afektif dan
Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda, kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah fikiranya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dansistematis. Kemampuan berbahasa tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan selain faktor lainya seperti faktor fisik terutama organ berbicara.
3.         Kemampuan psikomotorik.
Kecakapan motorik atau kemampuan Psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang sistematis. Alat indera menerima rangsangan tersebut diteruskan melaluisaraf sensoris ke saraf pusat (otak) untuk diolah dan hasilnya dibawa oleh sarafmotorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk geraka-gerakan atau kegiatan.Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dantingkat kemampuan berfikir. Karena tingkat pertumbuhan fisik dan tingkatkemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, maka hal ini membawa akibatterhadap kecakapan motorik setiap individu yang berbeda-beda pula.
4.        Perbedaan dalam latar belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman seseorang dapat mempelancar ataumenghambat prestasinya. Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki anakdirumah mempengaruhi kemauan untuk berprestasi dalam situasi belajar yangdisajikan. Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan kerjasama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan-bahan pelajaran semuanya merupakan faktor-faktor perbedaan diantara para siswa. Faktor-faktor tersebut kadang-kadang berkembang akibat sikap-sikap anggota keluarga dirumah dan lingkungan sekitar
5.        Perbedaan dalam bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuantersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapat rangsangan danpemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekalimanakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang.Perkembangan bakat dimiliki secara individual. Meskipun inteligensi umummerupakan faktor dari hampir semua atau bahkan semua bidang penampilan atau performansi namun hasil tes inteligensi yang selama ini dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan motorik, musik, seni dan olahraga. Hasil tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik.
6.        Perbedaan dalam kesiapan belajar
Kondisi fisik yang sehat dalam kaitanya dengan kesehatan dan penyesuaian diriyang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman disertai dengan rasa ingintahu yang amat besar terhadap orang-orang dan benda-benda membantuperkembangan berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu dan kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh dan latar belakang yang miskin pengalaman, mempengaruhi perkembanganpemahaman dan ekspresi diri.