Menurut Piaget (1967), pemikiran
anak prasekolah adalah praoperasional. Pemikiran praoperasional meliputi
pembentukan konsep-konsep yang tetap, penalaran mental, dan penonjolan sikap
egosentrisme. Pemikiran selama tahun-tahun prasekolah masih belum sempurna dan
tidak terorganisasi dengan baik. Piaget yakin bahwa pemikiran operasional
konkret tidak tampak hingga usia 7 tahun, tetapi pada usia 8 tahun yang
diperkirakan saat seorang anak duduk di bangku kelas dua Sekolah Dasar.
Pemikiran operasional konkret
menurut Piaget terjadi saat anak berusia 7-12 tahun. Operasional konkret
terdiri dari operasi-operasi, tindakan-tindakan mental yang memungkinkan anak
melakukan secara mental apa yang telah dilakukan secara fisik sebelumnya.
Operasi-operasi konkret juga adalah tindakan-tindakan mental yang sebaliknya
atau bertentangan. Operasional konkret anak memperlihatkan keterampilan-keterampilan
konservasi dan klasifikasi. Operasional konkret membuat anak membutuhkan
ketersediaan dukungan-dukungan perseptual untuk bernalar yang pada perkembangan
selanjutnya pemikiran menjadi lebih abstrak.
Dalam suatu tes yang terkenal
tentang operasional konkret, seorang anak diberi dua buah bola lilin yang
identik. Peneliti menggulung satu bola menjadi menjadi satu bentuk yang panjang
dan tipis. Bola yang satu lagi masih berbentuk asli. Kemudian anak ditanya,
apakah lebih banyak lilin yang berada di dalam bola atau di dalam potongan
lilin yang panjang dan tipis tersebut? Ditemukan bahwa pada anak-anak yang
berusia 7 atau 8 tahun, jawaban yang paling banyak diberikan adalah sama. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, seorang anak harus membayangkan
bahwa bola lilin digulung menjadi suatu bidang yang panjang, tipis, dan
kemudian dikembalikan ke bentuk aslinya yang bundar. Oleh karena itu,
operasional konkret dikatakan sebagai suatu tindakan mental yang bertentangan
terhadap objek-objek yang nyata dan konkret.
Pada operasional konkret,
dimungkinkan seorang anak mengkoordinasikan beberapa karakteristik dan bukan
berfokus pada suatu properti tunggal pada suatu objek. Pada operasional
konkret, dikatan juga, bahwa seorang anak sudah dapat memahami sudut pandang
orang lain (mengerti maksud dari perkataan orang lain) dan semakin sedikit
membuat kesalahan logika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar